Tips Membuat Perpustakaan Pribadi
Original picture from BVJ |
Belakangan aku jadi keranjingan nyari tau apa-apa saja sih yang dibutuhin buat bikin perpustakaan pribadi yang baik dan benar. Jadi kali ini aku mau bagi-bagi tips bagi para pemula seperti saya yang kepengen membuat perpustakaan. Okey chek this out!
1. Make Space
Perpustakaan impian dalam bayanganku sudah pasti punya ruangan sendiri, jauh dari kebisingan, sejuk, punya peralatan yang lengkap, pokoknya banyak hal yang kuinginkan dan sudah pasti bakal membuat postingan ini menjadi panjang dan makin gak jelas. Oke kembali ke topik.
Sebenarnya, tanpa ruangan super lengkap yang kujelaskan diatas kita tetap bisa membuat perpustakaan untuk koleksi kita. Bila teman-teman punya ruangan yang gak dipakai, itu sangat bagus. Terlebih jika teman-teman bisa memilih ruangan mana di rumahmu yang mau dipakai. Jadinya teman-teman tinggal merenovasinya saja jadi perpustakaan teman-teman.
Berikut poin-poin yang bisa kamu jadiin tolak ukur tingkat kenyamanan sebuah ruangan buat kamu jadiin perpustakaan :
1) Cek Kondisi Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara ini penting, bukan hanya buat para pembacanya nyaman tapi juga buat mempertahankan kondisi buku. Tentunya banyak orang yang akan menginginkan ruangan membaca yang sejuk, namun jangan sampai udara menjadi lembab. Usahakan agar suhu udara sejuk tapi tetap kering. Udara lembab bisa membuat buku-buku koleksi kita jadi berlumut dan tumbuh jamur.
Cara mudahnya pasanglah AC (Air Conditioner). Bila kamu tidak mempunyai AC, usahakan agar tempat penyimpanan tertutup agar buku terlindung dari debu dan kotoran.
2) Cek Kondisi Pencahayaan
Buku tidak baik bila terkena cahaya matahari langsung. Sinar ultraviolet dari matahari dan lampu neon bisa membuat warna dan kekuatan kertas menjadi menurun. Usahakan buku disimpan ditempat yang redup atau bahkan gelap. Selain itu, usahakan posisi cahaya membelakangi kita saat membaca. Akan sangat mengganggu apabila saat membaca cahaya tersebut justru membuat kita silau.
3) Lokasi ‘Strategis’
Maksud lokasi strategis itu ruangan perpustakaan kita jauh dari pengganggu. Seperti kebisingan jalan raya, tempat bermain anak-anak, dan sumber kebisingan lainnya. Usahakan juga ruangan perpustakaan tidak berbatasan langsung dengan kamar mandi, kelembaban kamar mandi bisa merusak buku.
Tapi kamu juga tidak perlu membuat ruangan perpustakaan dipojokan rumah, gelap dan membuatnya seperti ruangan angker. Membuatnya nyaman bagi pengunjung perpustakaan juga penting. Bisa saja kamu membuat perpustakaan yang berbatasan langsung dengan taman. Mungkin kamu bertanya-tanya ‘tapi, bukannya dekat-dekat tanaman tidak baik untuk buku?’ Kamu benar sekali. Tanaman tidak baik untuk buku karena buku juga terdiri dari bahan-bahan organik. Bisa saja hama dari tanaman pindah ke buku.
Lalu bagaimana? Nah, kamu bisa mengakalinya dengan menaruh kaca sebagai pembatasnya. Bila perpustakaanmu berbatas kaca dengan taman, kamu bisa menikmati taman sambil membaca buku. Seperti pribahasa, ‘sekali tepuk dapat dua nyamuk’ bukan? Inspirasinya bisa kamu lihat dibawah ini.
Klik disini untuk mendapatkan inspirasi lainnya |
Tapi bila kamu sepertiku yang gak punya –ehem- belum punya ruangan buat menyimpan koleksi, kita bisa memanfaatkan space di rumah. Seperti di ruang keluarga, kamar, ruang tamu. Dimana saja bisa, asal seperti penjelasan diatas usahakan buku-buku tersebut terhindar dari paparan sinar, udara lembab, dan hama perusak.
2.Cari ‘rumah’ buat para koleksi kita
Wuih rumah? Tentu saja bukan rumah beneran. Maksud saya disini rumah itu tempat penyimpanan buku, atau biasa kita sebut lemari *digeplak gara-gara bahasanya belibet*. Eit, jangan salah. Seperti yang sudah saya singgung diatas, rumah buku bukan hanya lemari –meskipun idealnya begitu- dan juga koleksi kita bukan hanya buku bukan? Kaset, kliping, video, semuanya juga bisa kita masukan ke list koleksi perpustakaan kita.
Untuk buku-buku, tentu saja pilihan paling baik adalah lemari. Lemari adalah tempat penyimpanan paling baik karena kita jadi bisa menyimpan buku dengan posisi berdiri. Buku paling baik disimpan dalam posisi berdiri karena memang telah dirancang begitu. Lebih baik lagi bila lemarinya merupakan lemari tertutup sehingga debu dan hama tidak bisa masuk. Untuk lebih detilenya akan kita bahas di postingan selanjutnya.
Untuk koleksi berupa kaset, kita bisa membeli tempat penyimpanan kaset ditoko-toko. Sudah banyak toko yang menjual tempat penyimpanan kaset dengan harga bervariasi. Tapi bila mau berhemat kita bisa membuatnya sendiri. Tutorialnya pun sudah banyak, kita tinggal mencarinya saja diinternet.
3.Buat List Koleksi Kita
Nah, ini poin yang sangat penting. Bila kita tidak membuat list koleksi kita, bisa saja ada yang hilang akibat dipinjam orang atau gara-gara keteledoran kita. Untuk mengelist koleksi kita bisa dengan cara manual atau kalau kita punya komputer bisa dengan ms office exel atau access. Saya sendiri menggunakan program BookDB2. Untuk jelasnya bisa dilihat di sini.
4. Perawatan
Poin yang tak kalah penting dengan poin-poin sebelumnya adalah perawatan. Percuma saja waktu, tenaga, uang, dan banyak hal lain yang kita investasikan untuk perpustakaan kita kalau hasilnya malah hancur gara-gara perawatan yang tidak memadai.
Tentunya yang paling gampang sekaligus paling malas dilakukan *untuk saya sih hehehe* adalah menjaga kebersihan. Debu, kotoran, dan hama adalah musuh bebuyutan dari koleksi kita. Terutama buku. Seperti kutipan ini
Buku makhluk yang rapuh. Jadi suka tidak suka, hal yang paling penting dalam perawatan koleksi agar menjaga perpustakaanmu tetap bersih.
“Buku adalah makhluk renta. Dia menderita dimakan waktu. Dia takut pada binatang pengerat, unsur kimia dan tangan-tangan kotor.”
~ Umberto Eco ~
Buku makhluk yang rapuh. Jadi suka tidak suka, hal yang paling penting dalam perawatan koleksi agar menjaga perpustakaanmu tetap bersih.
Untuk lebih detail dalam merawat buku bisa kamu lihat di sini.
Data diambil dari :
Comments
Post a Comment