Penangkaran Jalak Bali (Leukopsar rothschildi) di Kampus UNUD

Click Here for More About Bali Starling

Beberapa bulan lalu, sewaktu aku pergi ke kampus UNUD di Jimbaran *maklum aku kuliah di kampus UNUD Sudirman* aku dapat info dari teman kalau si Bali Starling ini punya penangkaran di halaman gedung rektorat UNUD. Sayang karena buru-buru jadinya waktu itu aku tidak sempat melihat si Jalak Bali ini. Hari ini kebetulan aku ada acara di kampus UNUD Jimbaran dan akhirnya bisa melihat si Rotshchildi ini.
Bagi teman-teman yang belum familiar, Jalak Bali atau Leukopsar rothschildi ini merupakan jenis burung pengicau dengan panjang kira-kira 25 cm. Ciri fisik yang menonjol dari burung cantik ini adalah warna bulu yang putih kecuali bagian ujung sayap dan ekor yang berwarna hitam. Selain itu Jalak Bali memiliki bagian pipi yang tidak berbulu dan berwarna biru mengelilingi daerah matanya. Paruh jalak bali berbentuk runcing dengan panjang 2-5 cm. Paruh dan kakinya berwarna abu-abu kehitaman, pada paruh ujungnya terdapat warna kuning kecoklat-coklatan. Jantan dan betinanya tidak begitu berbeda dari segi fisik kecuali ukuran tubuh jantan lebih besar dari betina dan memiliki kuncir lebih panjang.

Here
Sayangnya burung pengicau yang satu ini sudah hampir punah. Dari data IUCN versi 2015.1 Jalak bali termasuk dalam Critically Endangered(CR).

Here
 Saat ini, Jalak Bali yang hidup di alam bebas hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Bali Barat (IUCN). Padahal Jalak Bali sendiri merupakan satwa endemik Bali. Tersudut di rumah sendiri... Sayang sekali ya T_T

Mungkin inilah yang menggagas UNUD untuk membuat tempat penangkaran mini ini. Selain untuk penangkaran, tempat ini juga bagus untuk memperkenalkan kepada masyarakat terutama mahasiswa di sana lebih mengenal satwa cantik yang satu ini bukan?

                                

Ternyata "rumah" si Jalak Bali ini memanfaatkan pohon yang diberi kerangkeng agar tidak ada yang usil mengganggu atau bahkan mencuri mereka. Kandangnya pun nampak terawat menunjukan kalau UNUD tidak hanya sekedar membuat tempat penangkaran mini ini.



Aku agak shok sebenarnya Jalak Balinya mau terbang dan hinggap dekat dengan manusia *sampai bisa fotoan bareng*. Tapi sepertinya mereka sudah terbiasa dengan manusia ya, pantas kamu diperjual belikan... Udah cantik, jinak pula. 





Semoga saja penangkaran ini bisa berhasil dan membantu menyelamatkan populasi Jalak Bali ya. See you next post!

Comments

Popular posts from this blog

My First Magang at Bali Safari ^_^

You Might Be Using Your Clay Mask Wrong