Review : The Blood of Olympus
My rating: 5 of 5 stars
I love the ending.
Akhirnya, setelah sekian lama ngebaca buku-buku Rick Riordan yang jagonya gantung-gantung pembaca finnaly, just finnaly ada buku Rick yang tidak terlalu menggantung. Yah menurut standartku sih... -the key is "tidak terlalu" :P-
Sebenarnya sewaktu baca buku ini agak bingung juga. Pasalnya karena tokoh pencerita yang berganti-ganti setting waktunya jadi berganti-ganti pula. Jadi sekedar mengingatkan nih bagi yang belum baca, setting waktu ini mesti kamu perhatiin banget kalau enggak bisa ketukar-tukar kayak waktu aku baca. Jadi mesti bolak-balik bukunya gara-gara ngerasa kurang pas...
Awalnya kukira buku terakhir ini bakalan jadi yang paling banyak drama. Contohnya saja Leo yang jadi gak suka sama Percy gegara masalah cewek -bukan cuma leo saja sih, aku juga-, masalah Nico sama Percy, dan banyak masalah-masalah yang -kukira- akan berakhir dengan penuh drama.
Penyelesaian yang singkat, padat dan jelas. Justru itu malah yang disajikan Rick yang of course i like it so much.
Tapi diantara semuanya, aku paling suka dengan perkembangan Reyna dan Nico. Akhirnya Nico bisa menerima dirinya, dan Reyna yang tetap kuat dan tegar. I love them :D, especialy sisterly bound between them.
Yang kusesalkan, kemana perginya frank di buku ini? Sepertinya, masalah Frank berakhir di buku sebelumnya hanya dengan dia mendapat kantong tahan api buat kayunya. Frank menjadi praetor dan baaamm. Thats it.Cuma itu bagian Frank di buku ini.
Frank menghilang, begitu juga dengan nasip Hazel. Seriusly, they both really dont get much opportunity to show up this time. Ah i miss them...
Overall, i really love this book. How this series endding with a sweet end, ah i just really love the happy ending...
Comments
Post a Comment